Banyak penulis baru yang menyerah saat karyanya belum mendapat respon positif, padahal baru saja dipublikasikan. Dan pastinya semua orang akan berpikir ulang tentang teknik kepenulisan kita, belajar lagi dan lagi. Teror akan kata 'tidak diterima' seringkali menghantui kita yang baru belajar dan sebenarnya ingin menekuni dunia kepenulisan.
Tidak semua penulis hebat langsung bisa menulis sekeren karya terlaris milik mereka. Kak Tereliye misalnya, saya sendiri pernah mengikuti seminar beliau, dan kebetulan seminar itu dilaksanakan di kampus saya. Bertatap muka langsung dengan seorang Tereliye yang karyanya sudah merambah di semua genre, berlusin-lusin buku hingga artikel sudah di sah kepemilikannya.
Semua yang ia dapatkan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk tulisannya di muat di koran saja, Kak Tereliye harus mencoba sebanyak 15 kali (kalau tidak salah) sebelum tulisannya dipublish di salah satu koran. Pengalaman dan ciri khas kepenulisannya sudah tidak dipertanyakan lagi.
Dan kini, kita sebagai generasi baru, harusnya sudah memulai sejak dini perihal berkecimpung di dunia kepenulisan.
Ingin tahu caranya? Lihat postingan saya yang lain memulai semangat menulis .
Untuk itulah saat ini saya akan membagikan sedikit pengalaman saya di dunia kepenulisan, ini juga saya pelajari dari banyak penulis yang lebih berpengalaman. Bagaimana kita menjadikan tulisan kita sebagai media yang memuaskan bagi pembaca. Oleh karenanya tips jitu untuk menarik minat pembaca kita launching sekarang.
Yang harus anda coba lakukan diantaranya :
1. Atur Paragraf dengan Baik.
Pembaca akan cenderung bosan dengan cerita kita, saat pengaturan panjang paragrafnya tidak cukup baik. Misalnya paragraf yang seharusnya bisa dijadikan dua bagian malah dijadikan satu, akibatnya paragraf dalam cerita kita membuat pembaca merasa bosan karena sakit mata.
Paragraf yang baik terdiri dari 3-7 kalimat saja. Kalau bisa jangan lebih, karena akan terlalu panjang.
2. Mulailah dengan sesuatu yang menegangkan.
Saat memulai cerita, umumnya yang kita lakukan adalah perkenalan tokoh yang ada di cerita milik kita. Namanya, asal-usulnya, kekayaannya, semua hal yang menggambarkan seberapa menakjubkan sosok imajiner yang akan menjadi tokoh utama dalam cerita kita. Dan hal itu sangat-sangat umum dilakukan.
Hindarilah hal monoton seperti seberapa kaya sosok itu, menjelaskan dengan terlalu detail hingga satu bagian habis hanya untuk mengenalkan bagaimana tokoh utama dalam cerita kita. Pengenalan tokoh cerita ada baiknya di imbangi dengan kejadian dan latar kejadian yang terjadi. Dengan kata lain, buatlah 'KEKACAUAN', sesuatu yang menegangkan dan bisa membuat pembaca bertanya-tanya tentang kelanjutan cerita milik kita.
3. Kejelasan Latar.
Untuk membuat pembaca bisa mengikuti cerita kita adalah dengan menjelaskan latar yang ada dalam benak kita, kalau bisa sampai pembaca tertarik untuk mengunjungi sendiri tempat yang kita bayangkan, contohnya : Monas, TMII, Keraton maupun Tugu Jogja. Deskripsikan dengan kata-kata yang bisa di pahami pembaca, tonjolkan destinasi wisata yang ada di tempat kita karena itu salah satu bentuk advertising yang menarik.
Selain latar tempat, sikap dan perilaku tokoh juga harus di perhatikan. Jangan sampai tokoh kita memiliki kepribadian yang tidak konsisten. Karakter setiap orang itu akan membedakan jalan, alur, bahkan genre cerita.
4. Naik-Turunkan perasaan pembaca.
Bagi anda yang menulis cerita dengan genre romatis maupun action crime pastilah harus menyajikan permasalahan yang kompleks. Alur cerita tidak mungkin hanya berisi gombalan chessy yang mesra terus menerus, atau kejadian pembunuhan yang terus klimaks. Pasti ada saatnya cerita yang kita sampaikan akan menemui titik dimana ada rasa bahagia, gemas, marah, kalau bisa pembaca itu ikut terlena akan tulisan milik kita.
Jika pada part pertama saya sarankan untuk membuat sesi yang menegangkan, maka bagian kedua buatlah rate ketegangan sedikit mengendur, bukan berarti hilang sepenuhnya. Terbangkan perasaan pembaca dan di lain sisi jatuhkan ia dengan keras, hingga pembaca itu ingin mengumpati kita secara langsung.
5. Klimaks terstruktur.
Klimaks atau puncak dari suatu cerita, haruslah sesuatu yang sangat berdampak pada pembaca. Dalam kata majas 'hancurkanlah hati pembaca'. Dititik ini, semua masalah-masalah penyebab ketegangan di awal tadi dibuat serumit mungkin, baliklah alur yang mungkin akan ditebak oleh pembaca. Buat sesuatu yang berbeda dari apa yang mereka perkirakan.
Tokoh utama dalam cerita kita akan kita pojokkan hingga tak tersisa ruang lagi, putus asa, tidak tahu harus bagaimana. Kalau bisa pembaca sendiri ikut frustasi memikirkan jalan keluarnya. Narasi dalam cerita berjalan semakin cepat, membuat pembaca cerita kita tegang sampai-sampai tidak mau lepas dari cerita yang kita sajikan. Dan 'DHUAAARR' masalah utama dan terberat muncul.
6. Turunkan Tensi dan Buatlah jalan keluar.
Pada bagian ini, bukalah sedikit demi sedikit teka-teki yang anda simpan, yang tidak diketahui oleh pembaca--kecuali pembacanya keturunan detektif. Selesaikan satu persatu masalah dengan konklusi yang ber-logika. Jangan asal membuat penyelesaian masalah.
Jawablah setiap masalah yang anda buat di cerita, jangan biarkan ada yang tertinggal agar kejelasan cerita kita bisa di pahami pembaca. Kecuali kita ingin membuat bagian cerita berbeda, seperti sequel maupun prequel.
7. Buat akhir cerita yang indah.
Indah bukan berarti harus selalu bahagia. Bisa saja cerita yang kita sajikan ini akan menjadi akhir mengenaskan bagi tokoh utama dan pembaca. Tapi yang dimaksud adalah bisa memuaskan rasa penasaran pembaca itu sendiri. Walau pasti ada satu-dua orang yang tidak terima akan ending yang kita buat.
Yang penting ending cerita kita harus membekas di hati para pembaca, entah membuat pembaca beruraian air mata, atau sakit perut karena terlalu banyak tertawa. Tapi cerita yang bisa membolak-balikkan hati dan perasaan adalah cerita terbaik.
8. Jangan terlalu panjang.
Setelah melewati proses-proses diatas. Kita harus tetap memastikan bahawa cerita kita tidak terlalu pelan alurnya hingga membuat part cerita kita banyak. Buatlah kecepatan normal, seperti detak jantung atau dentingan jam. Hindari menjabarkan sesuatu secara berlebihan dan membuat alur ceritanya membosankan.
Aplikasikanlah ke-delapan saran diatas dan saya jamin cerita yang kita bagikan kepada orang lain akan diterima dengan tangan terbuka. Jangan pernah menyerah sebelum kita benar-benar tidak bisa bangun lagi. Segala masalah bisa diatasi dengan banyak belajar dan kemauan mempelajari serta tidak mengulangi kesalahan juga berkaca pada pengalaman orang lain.
"TAKE CHANCES AND NEVER REGRET. NEVER BE LATE TO DO WHAT YOU WANNA DO RIGHT NOW. BECAUSE AT ONE POINT OF SOMEDAY, EVERYTHING YOU DO WILL BE EXACTLY WHAT YOU WILL BE!" - Rapmon
See You Next Time!
Tips jitu untuk menarik minat pembaca cerita kita
Reviewed by Fian ti Inoe
on
Oktober 23, 2017
Rating:

Tidak ada komentar: